Home
Cara Membuat Wayang
Gambar 1: Gunungan
Gambar 2 : Kancil
Gambar 3 : Pak Tani
Gambar 4 : Pohon Ketimun
Gambar 5 : Buah Ketimun
Gambar 6 : Pagar
Gambar 7 : Hantu Ladang
Gambar 8 : Kurungan
Gambar 9 : Anjing
Gambar 10 : Alu
Gambar 11 : Batu
Gambar 12 : Buaya
Gambar 13 : Harimau
Gambar 14 : Dodol
Gambar 15 : Daun Talas
Gambar 16 : Sabuk
Gambar 17 : Canang
Gambar 18 : Rumah Tawon
Gambar 19 : Rumpun Bambu
Gambar selanjutnya
Gambar 20 : Putri
Gambar 21 : Nyai
Gambar 22 : Putut Butoijo
Gambar 23: Jaka
Gambar 24 : Lebah / Tawon
Gambar 25 : Keong / Kul
Gambar 26 : Pacul
Gambar 27 : Kerbau
Gambar 28 : Rusa
Gambar 29 : Monyet
Gambar 30 : Gajah
Gambar 31 : Kambing
Gambar 32 : Ayam Jantan
Gambar 33 : Anak Bayi
Gambar 34 : Gada
Gambar 35 : Arit
Contoh Wayang
Contoh2
Contact Me
Wayang Kancil
Gambar 22 : Putut Butoijo

Butoijo
buto.jpg

Ketika Timun Mas sampai dihadapan Butoijo, maka timbullah hasrat laparnya.
Sudah lama sang putut tidak memakan daging manusia. Tetapi Timun Mas lebih
waspada, maka berlarilah dia. Butoijo mengejar, tetapi karena sudah tua maka
larinya tidak bisa cepat. Tetapi walaupun tua, langkah Butoijo lebih lebar daripada
langkah Timun Mas. Maka suatu ketika jaraknya semakin dekat, dan pada waktu
yang tepat, Timun Mas melempar biji-bijian mentimun. Tersebarlah biji-bijian
tersebut ke tanah. Seketika menyentuh bumi, biji-biji tersebut tumbuh dengan
lebatnya dihamparan yang luas dengan buah yang banyak, besar-besar.
Demi dilihatnya buah mentimun yang menyegarkan, maka lupalah sang
Butoijo untuk mengejar. Lebih baik sekarang dia makan mentimun dahulu.
Saat dia sudah kenyang, dan setelah tertidur, maka teringatlah dia untuk
mengejar Timun Mas.
Setelah sekian lama mengejar, maka terlihatlah Timun Mas. Ketika sudah
dekat, maka dalam waktu yang tepat Timun Mas melempar tusuk-tusuk gigi.
Ketika menyentuh bumi, tusuk-tusuk gigi tumbuh dengan cepat menjadi
hutan bambu yang lebat. Untuk sementara langkah Butoijo terhambat,
karena dia sibuk menyibak hutan bambu. Setelah berhari-hari, maka sampailah
Butoijo di tepi hutan bambu. Tenaganya sudah habis untuk menyibak hutan
bambu. Dengan tenaga tersisa dia melanjutkan pengejaran.
Setelah berhari-hari mengejar, maka tampaklah Timun Mas. Ketika jarak semakin
dekat, maka dalam waktu yang tepat Timun Mas melempar terasi. Ketika terasi
menyentuh bumi maka terjadilah rawa-rawa berlumpur yang sangat luas.
Sekarang pengejaran Butoijo terhambat oleh hamparan rawa berlumpur.
Diperlukan waktu lama untuk mencapai tepian rawa-rawa. Dan tenaga Butoijo
susut banyak. Maka pengejaran dilanjutkan lagi dengan tertatih-tatih.
Setelah beberama lama mengejar maka jarak dengan Timun Mas semakin
dekat. Pada saat yang tepat maka Timun Mas melempar garam. Ketika garam
menyentuh bumi, maka terjadilah lautan yang dalam. Butoijo berada ditengah
lautan, dan tenaganya sudah habis untuk dapat berenang. Maka tenggelamlah
dia.

Enter supporting content here