Wayang ini bisa dipakai untuk apa saja, mewakili karakter remaja perempuan.
Dalam cerita Kancil dia sebagai putri dari Pak Tani. Dalam cerita Timun Mas, dia
sebagai Si Timun Mas.
Alkisah, ada sebuah keluarga, suami-istri yang sudah tua tetapi belum mempunyai
keturunan. Maka pergilah mereka ke orang pintar untuk meminta bantuan supaya
memperoleh keturunan. Mereka pergi menemui putut Butoijo. Putut yaitu
seorang terkemuka dari sebuah padepokan, biasanya adalah seorang yang
dituakan dari semua murid-murid Sang Pendeta. Keluarga ini menjanjikan bahwa
bila keturunannya kelak seorang perempuan maka akan menjadi milik Butoijo,
sedangkan bila laki-laki akan menjadi milik keluarga tersebut.
Setelah menjalani ritual yang persyaratkan, maka ternyata ibu keluarga tersebut
kemudian dapat mengandung. Setelah tiba pada waktunya, maka yang dilahirkan
adalah perempuan, dan diberi nama Timun Mas.