Menggambarkan pohon mentimun yang sedang berbunga dan berbuah.
Konon (dalam dongeng) sang Kancil menggemari buah mentimun.
Karena perawatan yang baik dari pak tani, maka mentimun menjadi cepat besar. Akhirnya berbunga dan berbuah. Betapa gembira
hati pak tani melihat hasil jerih payahnya tersebut.
Alkisah, suatu hari sang Kancil lewat di pinggiran hutan. Hari menjelang sore ketika sang Kancil melewati ladang mentimun.
Sang empunya ladang sudah lama pulang ke rumah.
Air liur sang Kancil menetes demi melihat buah mentimun yang sedang tumbuh. Saat itu buah masih muda. Dipetiknya satu
buah yang gemuk, segar rasanya. Dipetiknya yang lainnya lagi, sehingga puas hari itu sang Kancil menikmati buah mentimun.